Jujur itu Sial

apa ada pada jujur…
jika tipu daya ditelan…
mereka kata mereka kenal kau…
kalian kata kalian kenal kau…
masakan kenal jika tidak upaya beda…
apa kau jujur atau berdusta?

persetan sama jujur…
jujur tidak perlu keluar dari mulut…
jika tidak mampu dibeda sama dusta yang ditabur…
soalnya bukan jujur dusta…
tp atas niat apa itu semua ditabur?

tidak perlu sebab…
jadi lebih baik kalian bingung…
dari mengerti tidak memahami…
silap itu memang sial…
bagi kalian dan kau…

penjelasan sudah lapuk…
dimamah anai-anai…
kata-kata basi lagi mahu ditelan…
lebih mudah dibuang dari dihadam…

tiada apa lagi dari kau untuk kalian…
kau akhiri pemikiran durjana ini dengan noktah…

-KD-

Apa Bisa Kata Jika Dusta Bagi Mereka

Tatkala melihat masa, kita sering dibayangi masa silam…

Apa mungkin dapat kita membuat mereka kelam…

Apa mungkin mereka menghantui masa kita dalam-dalam…

Lampau, kini dan mendatang semuanya mula dengan silam…

Mana boleh kita ubah yang silam, hanya kini bisa…

Apa bisa kita laku untuk ubah semua…

Tiada yang berdiri disisi mu tatkala kau berkata benar…

Kerna bagi mereka semua itu dusta…

Apa bisa kau laku seakan tiada yang berguna…

Kita hanya boleh diam, tapi sampai bila?

Sampai kau bisa, kerna laku dan kata…

Dua perkara berbeza…

Mereka memilih laku dari kamu berkata…

Apa guna berkata jika dianggap dusta?

Apa kamu perlu bukti?

Tidak, kamu cuma perlu yakin…

Terus laku apa benar bagi kamu…

Hingga kamu bisa terbang…

Tanpa perlu peduli…

Apa mereka pikir…

Apa mereka kata…

Apa mereka laku…

Apa mereka lihat…

Pada kamu…

Selagi kamu benar…

Terus laku apa saja…

Benar bagi kamu laku, untuk mereka kata…

Kamu saja yang mengerti kamu…

Kamu bisa…

Jangan silap…

Kerna kapan nanti kamu sesal…

-KD-